Kamis, 11 Desember 2014

Review LCGC Estate datGO plus

Kini saatnya saya menilai sebagai pengguna Datsun GO+, bukan penilaian berbasis data-data dan spesifikasi bersumber referensi pihak lain.


Sebelumnya sudah beberapa kali saya posting tentang LCGC. Berikut ini adalah beberapa posting saya tentang LCGC:
  1. 13 Agustus 2015
  2. 11 Desember 2014
  3. 22 Oktober 2014
  4. 11 November 2013
  5. 10 November 2013
Pada Kamis 4 Desember 2014, tepat satu minggu yang lalu kami menghadiahkan GO+ Type T untuk putri pertama kami Alnevanza Keynara Kartawardana pada ulang tahunya yang pertama. 

Mengapa kami pilih GO plus?


Tampil lebih baik setelah dilengkapi dengan fitur layaknya mobil pada umumnya

Karena tujuannya memang untuk seorang balita, jadi LCGC kami rasa cukup. Fungsinya hanya untuk mengantar Bebi Key saat harus beraktifitas di dalam kota. Sebenarnya banyak pilihan LCGC yang ditawarkan oleh beberapa ATPM, namun hanya datGO plus yang memiliki basic body ESTATE. Ada LCGC lain yang dipasarkan dengan Nett-price (Harga OTR - Total Discount) lebih murah namun dengan kualitas bahan dan finishing lebih baik tapi sayangnya hanya mengeluarkan basic body HATCHBACK. Jadi bisa dibilang saat ini datGO plus adalah satu-satunya LCGC berkonsep ESTATE yang hadir di Indonesia.

Garis body menawan dari jauh tidak kalah dengan disain body Small MPV, namun fitur dan kwalitas bahan dalam keterbatasan.

Dilihat dari segi harga (Nett-price), GO+ Type T menempati posisi di tengah-tengah himpitan persaingan harga yang cukup ketat dari R Wagon, Duo Astra Agya-Ayla, dan Satya. Dari yang termurah ditempati oleh R Wagon, disusul kemudian Ayla menempati posisi diatasnya. Secara Price List mungkin terlihat Ayla lebih mahal dari GO+, tetapi secara Nett-price Ayla type tertinggi X bahkan jauh lebih murah dari GO+ Type T. Wajar saja karena Ayla sudah tahun ke-dua meramaikan pasar LCGC sehingga strategy discount besar mulai di gencarkan demi menjaga eksistensinya. Diposisi ketiga, atau setingkat diatas Ayla ditempati oleh Datsun GO+ Type T dan T Options. Bahkan GO+ Type T harganya setara dengan Agya Type E atau bahkan G setelah dikurangi discount. Setelah itu peringkat di atas GO+ ditempati oleh Agya TRDs, dan Satya.

Parkir di antara LCGC masih bisa tampil lebih elegant

Dari segi fitur, tentunya yang paling tertinggal adalah GO+ Type terendah dan Ayla yang juga type terendah. Bahkan untuk dua Merk tersebut AC sebagai kelengkapan wajib mobil yang beroperasi diiklim tropis ditiadakan. Untuk Fitur tertinggi atau sepakat kita sebut TOP LCGC versi fitur dimiliki oleh Satya, Agya G dan TRDs, berikutnya Ayla Type X dan X Elegant. Lalu apa minusnya GO+ Type T dibandingkan dengan TOP LCGC? Tentu saja banyak, pertama tentu saja yang paling mencolok adalah Velg dan Ban, Elictric Mirror, Fog Lamp, dan juga rear wiper. Untuk sisi interior kekurangan GO+ adalah tidak dilengkapinya mobil ini dengan Air Bag sebagai standar keamanan wajib, tidak ada head rest pada jok baris kedua dan ketiga, juga power window untuk pintu tengah dan tombol power window depan yang tidak tersentral pada pintu kanan, yang tak kalah penting dan terlihat aneh seperti mobil tahun 80an adalah tidak disediakanya console HU Double din pada dashboard dan safety belt baris ke-2 tidak menggunakan type auto yang bisa mengulung sendiri, hal ini selain merepotkan juga memberi nilai minus dari segi ekstetika. Lebih merepotkan lagi panel AC tidak menyediakan panel termostat sehingga suhu kabin tidak dapat disesuaikan.

Apakan sudah cukup membandingkannya hanya dari sisi harga dan fitur?
Ternyata tidak, ada beberapa keungulan tersembunyi yang dimiliki GO+ antara lain:
  1. Wiper otomatis, yang akan mengikuti kecepatan mobil saat mode INT
  2. Sudah dilengkapi dengan Immobilizer
  3. Bagasi terluas dikelasnya
  4. Window film standar menggunakan Solar Gard, sama seperti yang digunakan pada Nissan Grand Livina. -Ini berdasarkan pengalaman pribadi, saya pernah membeli mobil baru dari ATPM lain (Bukan LCGC) yaitu All New Avanza, All New Xenia, APV Arenna masih menggunakan Window Film yang gradenya dibawah Solar Gard. Bahkan Etios, dan Sirion juga tidak menggunakan Window Film sekelas Solar Gard-
  5. Ada keungulan lain yang bahkan tidak pernah dimiliki oleh semua kompetitornya saat ini adalah:
  6. Disain dan garis body yang setara dengan mobil kelas menengah (Non LCGC)
  7. Basic Bodynya bukan HatchBack dan juga bukan MPV, tetapi Stasion dengan cita rasa ESTATE. Untuk saat ini GO+ adalah satu-satunya LCGC Estate di Indonesia.
  8. Namun diluar semua kelebihannya tersebut, datGO plus juga mempunyai banyak keterbatasan, kekurangan, bahkan difect yang terlalu pahit untuk dikenang.

Disain belakang tampil eksotis, makin mantap dengan warna senada

Apa yang harus dilakukan agar datGO plus bisa tampil lebih baik?

Pertama dengan menyelaraskan warna body, menurut saya GO+ akan tampil lebih baik jika warna Stop Lamp senada dengan logo Datsun dengan versi JDM (Japan Domestic Market) berwarna dasar merah. Melepaskan emblem lain yang tidak perlu, seperti tulisan panca, dan Datsun Nusantara, atau sekalian emblem GO+. Kaca film samping dan belakang sudah hitam senada dengan body, lebih elegant jika kaca depan juga dipasang kaca film dari merk dan warna yang sama. Sedikit saran untuk Type T Options, bentuk spoiler belakang kurang menyatu dengan body dan memiliki disain lekukan yang menimbulkan kesenjangan kwalitas disain. Jika merasa menganggu garis body dan tampilan mobil secara keseluruhan lebih baik mendisain ulang spoiler dengan yang lebih flat dan memiliki aksen bergaris tegas dikedua ujungnya.

Sebelum menggunakan Spoiler

Setelah mengaplikasi Spoiler disain flat

Kedua, hal yang perlu diubah pada interior datsun adalah menganti HU (sayangnya tidak bisa dipasang Double Din) kecuali dengan mengergaji console HU dan menurunkan panel pengatur Ac. Selanjutnya memasang Power Window dan speaker doortrim pada pintu tengah sehingga tampilan door trim lebih rapi. 


Pintu row 2 dalam keterbatasan

LED Door Trim selain estetika juga berfungsi sebagai hazard agar kendaraan dari arah belakang lebih warpada jika terpaksa harus membuka pintu saat parkir di pinggir jalan pada malam hari dengan penerangan yang minim.


Interior lebih hangat dengan jok baru bernuansa beige

Terakhir dengan menganti jok karena jok standar mempunyai disain menyatu dari kanan ke kiri yang justru membuat kabin terkesan sempit. Jok baris ke-dua dan ke-tiga tidak memiliki head rest sehingga sangat membahayakan keselamatan jika terjadi benturan dari belakang. Kekurangan lain jok GO+ yaitu kain joknya tidak lembut dan jahitan terkesan kasar, tetapi spon pada joknya terasa empuk sedikit menyamarkan disain secara keseluruhan yang mirip jok truck atau pick-up. Kondisi kabin secara keseluruhan terasa di bawah standar mobil normal, mulai dari kwalitas bahan kain jok, panel-panel plastik, sampai kondisi lantai yang nyaris tanpa peredaman, dan pintu-pintu yang kurang kedap terasa sangat mengganggu pada kecepatan diatas 70kph.

Jok OEM dipaksa keluar dari kabin karena kualitasnya dibawah ekspektasi. Lihatlah sliding handelnya terlihat runcing tanpa karet pelapis.


Sliding handle lebih mudah dijangkau, lebih aman, dan jelas lebih manusiawi

Space antara jok kanan-kiri bisa untuk akses jalan Bebi K menuju kabin belakang. Fungsi lain bisa juga untuk menempatkan tas atau barang lain yang sekiranya diperlukan untuk mudah dijangkau saat perjalanan.


Dengan jok depan terpisah dan 6 adjustable headrest, sudah layak disebut mobil normal

Jok tengah bisa dilipat salah satu tidak seperti jok OEM yang menyatu dari kanan ke kiri. Head rest yang bisa disesuaikan tinggi rendahnya juga memberi kenyamann dan keamanan ekstra. Selain itu tingkat kemiringan yang bisa disesuaikan mengikuti kebutuhan pemakai dan bisa dimaju mundurkan membuatnya semakin fungsional.


Jok tengah bisa dilipat secara individual dan bisa sliding maju mundur, lebih normal dari sebelumnya

Ini PENTING:
Mengapa di mobil harus dilengkapi jok dengan headrest yang bisa dilepas dan mempunyai gagang dari besi? Tidak harus di semua jok, minimal ada. Hal tersebut dikarenakan gagang headrest yang terbuat dari besi bisa digunakan untuk memecah kaca dalam kondisi darurat ketika karena suatu hal pintu tidak bisa dibuka.

Memasang headrest pada jok paling belakang, dasamping untuk menunjang estetika juga merupakan fitur keselamatan standar seperti yang ada pada mobil mobil normal.

 Mengaplikasi headrest jok row 3 pada small MPV, selain estetika juga standar keselamatan

Tampil lebih baik, PR berikutnya menyesuaikan warna. Meskipun joknya masih menyatu tidak terpisah kanan kiri seperti pada small MPV di atas.


Jika ketiga baris jok diaktifkan, maka dapat dipastikan ruang bagasi habis. Jika pada small MPV ada yang iklannya mengekspos bagasinya bisa muat 4 GALON air minum, di datGO plus jika semua seat diaktifkan bagasinya bisa muat tidak hanya 4 tetapi belasan BOTOL air minum. Namun dengan adanya headrest pada semua seat membuat tampilan lebih baik layaknya mobil pada umumnya.

Tampilan belakang lebih baik, meskipun jok belakang masih menyatu kanan dan kiri

Meskipun bagasi sangat minimalis, paling tidak bisa untuk menyimpan sepatu.

Ketiga, kembali lagi ke tampilan luar, target selanjutnya adalah mengganti spion manual dengan Electric Mirror (sepertinya sebentar lagi Datsun akan menghadirkan GO dengan Electric Mirror), jadi gampang tinggal beli satu set kemudian memasangnya. Begitu juga dengan Fog Lamp, sekarang Fog Lamp untuk GO sudah beredar baik di after market, berikutnya akan menyusul versi original part.

Spion All New Camry 2015 dilengkapi dengan system retract

Dengan Fog-lamp Genuine Part Nissan, tampilan depan lebih enak dilihat dan terlihat wajar seperti mobil normal.

Penempatan switch Foglamp, Electric Mirror, dan DRL mengoptimalkan space yang ada di dasgboard sebelah kanan

Keempat, dan yang paling menarik bagi saya adalah memilih velg dan ban sebagai pengganti velg dan ban standar GO+, Karena ban dan velg standarnya sangat menyedihkan apaligi jika melihat jarak roda dengan fender yang sangat jauh membuat kesan minus yang mendalam. Sejak sebelum membeli mobil ini saya sudah mendapat informasi jika GO+ menggunakan velg dengan pcd 4/100. Tetapi ternyata tidak semua velg pcd itu bisa terpasang sempurna di baut roda Datsun. Disinilah seninya, karena saya lebih memilih OEM [Original Equipment Manufactured] karena kualitasnya bugus, kuat, dan sudah teruji namun harganya terjangkau. Jika menggunakan velg variasi banyak pilihannya yang bisa langsung pasang tetapi banyak yang replika atau buatan taiwan, yang berdasarkan pengalaman sebelumnya kurang kuat dan bahkan bisa merepotkan. Lebih bagus pake velg original jerman, usa, atau japan tapi biasanya harganya kurang bersahabat.

Opsi optimal daily driving: Velg OEM Honda Freed, jarak ban - fender 1 jari.

Awalnya saya pilih OEM Jazz RS 16" tetapi tidak bisa masuk sempurna dan harus menambahkan spacer 10mm yang tentunya sangat berbahaya. Terlebih lagi jika dilihat dari disain, velg tersebut menyerupai dop velg bawaan GO+ yang ukuran 13" itu, jadi kurang menarik. Akhirnya saya ganti dengan OEM Freed, awalnya tidak bisa masuk tetapi dengan sedikit membubut bagian dalam velg akhirnya bisa masuk dan terpasang dengan baik. Target berikutnya adalah menurunkan sedikit suspensinya, karena dengan per standar jarak ban dengan fender terlalu lebar sehingga kurang rapi. Sedikit kendala pada fender depan, per tidak bisa dipendekkan terlalu dekat dengan ban karena bagian dalam fender ada tonjolan yang berpotensi mentok pada ban jika terlalu pendek.

OEM Honda Freed pcd 4/100 15"

Saran memilih velg untuk GO+, mobil ini tidak cocok menggunakan velg model jari-jari yang terlalu renggang. Karena bagian belakang akan terlihat terlalu kurus akbiat bentuk teromol yang terlalu kecil dan mobil berpenggerak FWD [Front Wheel Drive] sehingga bagian roda belakang terkesan kosong.

Dengan suspensi rendah, body GO+ terkesan lebih panjang

Kelima, sentuhan eksterior lainya adalah dengan mengganti Front Grill dengan type custom dengan warna dof atau sewarna body. Jika tidak mau repot bisa saja dengan mengecat bagian chrome pada bingkai grill menjadi sewarna body.


Front Grill sewarna body, logo Datsun JDM

Double Mufler

Finishing Touch untuk GO+ adalah dengan memasang mufler model ganda di sisi kanan dan kiri bawah bumper. Dengan 2 moncong mufler menyembul dari balik bumper, akan menghilangkan kesan bahwa mobil ini menggunakan mesin 3 silinder.


Dauble mufler adalah kamuflase menutupi power yang minimal

Kesimpulan dari penulis dan pengguna tentang datGO plus

  1. LCGC estate yang bermain sendiri dikelasnya (Tidak ada kompetitor)
  2. Disain body sangat menarik, atraktif, dan bisa dibilang terbaik di seegmen LCGC.
  3. Mesin oke dan cukup irit sesuai konsep LCGC, walaupun beberapa ada defect pabrik pada komponen gear box.
  4. Kwalitas bahan dan finishing kurang. Beberapa ada defect pada kaki-kaki yang karatan, dan untuk generasi pertama kualitas cat hitamnya di bawah standar dan sangat mudah tergores.
  5. Fitur dan standar keselamatan sangat kurang.
  6. Kenyamanan cukup untuk penggunaan dalam kota.
  7. Harga sangat realistis. Tidak mahal itu jelas, tapi dibilang murah juga tidak terlalu murah karena kualitas yang diberikan atas produk juga dalam keterbatasan.

priority 52198A9C

Jumat, 31 Oktober 2014

11 Mobil dengan Konsumsi BBM Paling Irit di Indonsia

HYUNDAI SANTA FE

Dengan mesin sebesar 2.199cc, bertenagakan 198 hp. Yang membuat mobil ini hemat BBM adalah torsi nya yang hanya mencapai 445 Nm, cukup kecil untuk mobil sekelas SUV. Konsumsi bahan bakarnya mencapai 15 km/l untuk luar kota.

MAZDA 6



Mobil ini bermesinkan SKYACTIV dengan 2.488cc 4 silinder. Dengan tenaga yang cukup besar sejumlah 192 hm dan konsumsi BBM nya yang tercatat 10,75 km/l untuk dalam kota, dan 15,5 km/l untuk luar kota.
 Mercedes Benz B200 BlueEfficiency
Dengan Teknologi BlueEfficiency beserta Auto Start/Stop membuat Mercy yang satu ini tetap hemat meskipun kemampuannya juga impresif, karena mampu berakselerasi sampai 100km/jam hanya dalam 9 detik. Mobil ini dipersenjatai dengan mesin berukuran 1.595cc dengan tenaga mencapai 154 hp. Konsumsinya pun cukup impresif, di luar kota mobil ini menghabiskan 1 liter BBM untuk menempuh jarak 15,87 km.
Nissan Grand Livina X-Gear
Mobil dengan mesin berteknologi Continuous Variable Transmission (CVT) berkapasitas 1.498cc 4 silinder dan tenaga 109 hp ini sangat efisien. Konsumsi BBM nya adalah sebesar 12,8 km/l dalam kota dan 18,4 km/l untuk luar kota.
CAMRY HYBRID
Mesin mobil ini berkapasitas 2.494cc dengan tenaga 143 hp dan torsi 270 NM. Konsumsi BBM nya cukup mengejutkan untuk mobil dengan mesin sebesar ini, yakni 16 km/l dalam kota dan 19 km/l luar kota.
PEUGEOT 107
Tenaga dari mobil ini menyentuh angka 68 hp dengan torsi 93 Nm pada rotasi 3.600 rpm. Konsumsi bahan bakarnya yakni sebesar 15,3 km/l dalam kota dan 19,72 untuk luar kota.
NISSAN MARCH
Nissan March dilengkapi mesin 1.200cc 3 silinder. Konsumsi bahan bakarnya mencapai 15,4 km/l dan 19,8 km/l untuk penggunaan di jalan bebas hambatan.
BRIO SATYA
Mobil LCGC memang dirancang untuk memenuhi standart konsumsi BBM yang hemat dan efisien, sehingga wajar apabila produk Honda yang satu ini juga jadi pilihan banyak orang yang menginginkan mobil hemat.
Honda Brio Satya dikemas dengan mesin 1.198cc 4-silinder, dengan transmisi manual. Mobil ini mengonsumsi bahan bakar 1 liter untuk bisa dipergunakan sejauh 20,1 km di luar kota.
CHEVROLET SPIN
Mobil dengan mesin sebesar 1.248cc dengan 4 silinder ini memfasilitasi para konsumennya dengan common rail direct injection dengan turbocharger berjenis fixed geometry.
Tenaganya sampai 75 hp dan torsi maksimal 190 Nm pada putaran 1.750 rpm. Otomatis membuat SPIN yang satu ini jadi salah satu yang paling irit di Indonesia. Konsumsi BBM nya 13,85 km/l untuk penggunaan dalam kota dan 21 km/l untuk penggunaan jalan bebas hambatan.
Mitsubishi Mirage Exceed
Bukan kejutan apabila model small hatchback juga masuk dalam kategori mobil hemat, salah satunya Mitsubishi Mirage Exceed yang satu ini.
Dengan mesin sebesar 1.193cc dan bersilinder 3, mobil ini mampu meletupkan tenaga sebesar 75 hp. Konsumsinya juga amat baik, sebanyak 13,5 km/l dalam kota dan 21,4 km/l untuk penggunaan luar kota.
BMW 230d
Siapa sangka kalau salah satu mobil paling hemat di Indonesia dipegang mobil mewah, bukannya mobil dengan status LCGC. BMW 320d mengusung Twin-Power Turbo, membuat konsumsi bahan bakarnya juga jadi irit tanpa mengurangi performanya.
Mobil ini dibangun dengan mesin diesel sebesar 1.997cc 4 silinder, bertransmisi 8-speed dan menggunakan Auto Start/Stop, konsumsi BBM dalam kotanya mencapai 14,5 km/l sedangkan istimewanya konsumsi bahan bakar luar kotanya mencapai 24,5 km/l.

Rabu, 22 Oktober 2014

Datsun GO+ (plus) artinya Nilai Lebih

Masih tentang LCGC seperti posting saya pada 2013 lalu, lini mobil murah ramah lingkungan ini selalu menarik untuk dibahas.
http://prioshome.blogspot.com/2013/11/ayla-tampil-lebih-agresif.html

Tak bisa dipungkiri, duo astra tersebut adalah LCGC pertama yang resmi beredar dipasaran Indonesia
dan cukup disambut baik oleh masyarakat.

 Agya TRD Sportivo

Ayla Type X

Agya dan Ayla cukup mendapatkan respon baik di pasaran, hal ini tak lepas dari brand Astra yang siang malam mereka tancapkan di benak customer potensial melalui iklan media yang gencar.

Berikutnya muncullah dua LCGC dari ATPM yang berbeda, keduanya dengan tekad bulat siap bertempur di kelas LCGC yang belakangan mulai diminati akibat kemacetan yang makin parah dan ancaman kenaikan BBM yang bisa datang sewaktu waktu di pemerintahan presiden baru ini.

 Brio Satya Type A


Wagon R Type GX

Dari kedua LCGC ini secara disain memang tak semanis Agya-Ayla, namun si Satya punya senjata pamungkas dengan menjual nama besar Honda yang sudah terbranding di benak customer potensial sebagai yang teririt dikelasnya. Dari sisi interior memang Satya terbukti paling comfortable karena mengunakan material terbaik dibanding para kompetitor. Sedangkan Wagon R menawarkan kelengkapan fitur khas Suzuki yang dari masa kemasa selalu lebih unggul dibanding Toyota dan daihatsu. Karena bentuknya yang aristokrat, Wagon R otomatis memiliki kabin paling luas, fungsional dan lega.

Berikutnya yang terakhir muncul sekaligus mengebrak pasar LCGC dengan meluncurkan dua type sekaligus adalah Datsun yang seakan bangkir dari tidur panjangnya. Datsun menghadirkan GO berkonsep hatchback, dan GO+ dengan konsep mobil estate dengan disain paling modern dikelasnya.

GO Type T Active

GO+ Type T Options


Khusus untuk GO+ adalah satu satunya LCGC dengan konsep estate yang hadir di Indonesia sekarang ini, karena semua kompetitornya bersaing di kelas hatchback. Sebagai satu satunya mobil dengan konsep tiga baris tempat duduk di kelas LCGC, GO+ mempunyai nilai lebih yang sanggup menarik banyak peminat customer potensial. Tapi hebatnya, harga GO+ tidak lebih mahal dari Agya-Ayla dan Satya type tertinggi. Inilah keungulan Datsun yang tidak dimiliki kompetitornya, wajar jika nama GO+ (plus) diartikan sebagai nilai lebih bagi Datsun.