Senin, 08 April 2013

Komparasi Positif Sport Honda vs Yamaha

Yamaha Byson vs Honda NMP
Ayo kita bandingkan dari kelas terbawahnya, kita mulai dari Byson vs New Mega Pro [NMP]. Kebetulan untuk kelas ini penulis adalah pemakai dua duanya.
Honda New Mega Pro [NMP]
 
Yamaha Byson

Disain
Dari segi disain terlihat nyata bahwa NMP sudah benyak berubah dari generasi sebelumnya. Disain NMP boleh dibilang manis dan kompak, bahkan bisa dibilang terlalu lembut garis disainya untuk ukuran Street Fighter. Sedangkan Byson mengandalkan garis disain yang radikal, mencerminkan tungangan lelaki yang menonjolkan kesan maskulin. Bahkan dari garis disain Byson lebih cocok disebut Street Fighter. Jika NMP terkesan manis dan kompak, Byson terkesan radikal dan berotot (terlihat jelas pada pemakaian ban besar dengan velg lebar dan shock breaker depan super kekar.

Fitur
NPM: Double Disc Break, lubang kunci kontak dengan cover pelindung, Odo/Trip meter digital tapi RPM analog. Velg alloy ukuran standar [CW].
Byson: Depan Disc Break tapi belakang drum break, lubang kunci kontak tanpa cover pelindung, Odo/Trip meter dan RPM semua digital. Velg alloy ukuran lebar [CW], Sistem knalpot dengan sirkulasi dan filtrasi ganda, tangki BBM dengan cover layaknya moge kelas dunia.

Mesin
Honda New Mega Pro mengusung mesin 4-langkah OHC berpendingin udara berkapasitas 149,2cc, dengan rasio kompresi 9,5:1. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 13,51 hp/8500 rpm dan torsi 12,85 Nm pada 6500 rpm. Tenaga dan torsi ini disalurkan ke permukaan ban melalui transmisi lima kecepatan.
Yamaha Byson mengusung mesin 4-langkah SOHC berpendinginan udara berkapasitas 153 cc, dengan rasio kompresi 9,5:1. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 13,22 hp / 7500 rpm dan torsi 13,6 Nm pada 5500 rpm. Tenaga dan torsi ini juga disalurkan ke permukaan ban melalui transmisi lima kecepatan. Pihak YMKI selaku ATPM menyebutkan, mesin Byson pun mudah untuk dioprek. Meski hal ini tentu saja tidak direkomendasi pihak YMKI, jika Anda ingin fasilitas garansi yang ditawarkan tetap berlaku hingga batas waktu yang ditetapkan.

Strategi Harga
Pada awal peluncuranya kedua motor ini sama sama mengunakan basis harga sport new entry dibawah 20 jutaan dengan banderol 19,5jt untuk NMP dan 19,9jt untuk Byson (OTR DKI Jakarta). Pada awalnya penjualan NMP meledak karena stock tersedia disertam tambahan discount. Disisi lain meroketnya penjualan NMP juga akibat kelangkaan unit Byson sehingga babarapa konsumen yang tidak mau menunggu lama untuk tunggangan baru mengalihkan pilihan ke NMP (termasuk yang penulis alami). Pada saat NMP laris manis, Byson malah membatasi unit ready untuk tujuan strategi promosi dan juga strategi harga.

Strategi promosi: Apabila semakin sedikin Byson yang berseliweran di jalanan maka konsumen potensian akan semakin penasaran dan berjuang untuk mendapatkan Byson walaupun harus inden. Strategi harga: Selayaknya hukum ekonomi, jika supplay dibatasi dan demand bertambah maka karga akan naik. Hal ini benar benar terjadi, bahkan harga Byson di pasar motor bekas sempat sangat melambung. Sebaliknya harga NMP bekas semakin turun karena supplay yang berlimpah ditambah lagi dengan kemunculan Versa. Setrategi harga Byson boleh dibilang brilian, karena bisa mendongkrak harga baru naupun bekas. Hal ini dilakukan karena memang jika kita cermati harga Byson terlalu murah untuk profil motor yang seeba gede macam ini. Menurut estimasi pribadi penulis, harga layak untuk Byson adalah sekitar 29jt. Dengan pertimbangan, [1] Ukuran shock breaker depan setara Ninja 260 yang harganya diatas 50jt, [2] Ukuran Velg dan Ban setara CBR 150 harga diatas 130jt. System cover tangki dan double selencer setara moge kelas dunia.

Honda CB150R vs Yamaha New Vixion
Mesin
Walaupun sama-sama 150 cc, Honda CB150R dan Yamaha New V-Ixion punya beberapa perbedaan mendasar pada spesifikasi. Perbandingan Honda CBR dan Yamaha Vixion
CB150R menawarkan karakter overbore 63,5 x 47,2 mm, DOHC 4 klep berpendingin cairan transmisi 6 speed. Sedang New V-Ixion mengandalkan mesin lamanya, karakternya hampir square 57 x 58,7 mm, SOHC 4 klep berpendingin cairan transmisi 5 speed.

Pasokan bensin keduanya injeksi, hanya beda di detail dan kelengkapan sensor karena New V-Ixion sudah pakai 02 sensor, sedang CB150R belum. Aliran udara ke ruang bakar dikawal dengan throttle body (TB) 28 mm sedang CB150R lebih besar pakai TB 30 mm. Nah... Kini saatnya dicoba lewat dua pengetesan yang berbeda. Pertama uji akselerasi pakai racelogic. Dan yang kedua langsung dinaikan ke atas dynamometer, untuk melihat power dan torsinya secara real dalam kondisi lingkungan yang sama dan mesin dyno yang sama pula.

Hasil tes akselerasi, StreetFire unggul dari Lightning. Dites pakai Racelogic oleh 1 tester berpostur 173 cm 65 kg di bawah 0-60 km/jam StreetFire hanya butuh 3,8 detik. Sementara Lightning perlu 4,1 detik. Jarak 201 meter CB150R unggul dengan 11 detik, berbanding V-Ixion 11,3 detik. Sementara jarak 402 meter ditempuh oleh CB150R hanya 18,2 detik sedang V-Ixion 18,4 detik. Top speed keduanya beda tipis, andalan Honda 135 km/jam sedang Yamaha 132 km/jam, dites dengan trek 1 km. Data lain ada di bawah.. Silahkan dilihat dan dibandingkan.

Keunggulan CB150R ditunjang karakter mesin overbore yang melengking cepat di rpm menengah ke atas dengan nafas panjang, ditambah rasio 6 speed rapat plus rasio akhir ringan. Sedang V-Ixion cenderung rata, dari bawah sampai atas rpm naik stabil. Mengandalkan feeling, mesin CB150R terasa lebih bulat dan halus sementara V-Ixion sedikit kasar. Tak cukup akselerasi dan top speed, kami juga penasaran dengan potensi mesin on wheel, Saat dites pakai dynamometer. Hasil mengejutkan Baik tenaga maupun torsi V-Ixion ternyata lebih besar dari CB150R!

Anda terkejut? Sama dong! Bahkan kami sampai mengukur di dua tempat berbeda. Pertama di-dyno milik Aerospeed, Jl. Haji Nawi 74, Jaksel. Kedua, di Sportisi Motorsport, Jl. Tenggiri 4A Rawamangun, Jaktim. Ternyata hasilnya identik, tetap lebih besar V-Ixion. Tepatnya di dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi tenaga V-Ixion 14,17 dk pada 8.850 rpm dan torsi 12,76 Nm pada 7.050 rpm. Sementara CB150R 13,45 dk pada 10.300 rpm torsi 10,83 Nm pada 7.800 rpm. Kedua motor kondisi standar pabrik dengan bahan bakar yang sama.

Honda CB150R
Yamaha New Vixion

Disain 
Desain bodinya, mulai dari tangki hingga buntut terkesan lebih dinamis. Garis bodinya didominasi oleh garis-garis lengkung yang enak dipandang. Head lamp meruncing dan bagian buntut yang, peleknya palang enam dan sepatbor depannya serupa CBR250R.
Sedang Yamaha New V-Ixion lebih agresif. Garis-garis tajam membuatnya terlihat lebih kokoh. Sasis deltabox-nya yang menjadi dominan di bagian samping juga menambah simplisitas motor sport andalan Yamaha ini. Beberapa menjadi unggulan Yamaha adalah inovasi behel belakang yang menyatu dengan bodi, pelek lebar serta desain panel indikator yang lebih mungil dan nampak sporty tapi tetap fungsional.


Honda Tiger Revo vs Yamaha New Scorpio Z

Pertama, dari spesifikasi mesin. Si Macan bermesin 196,9 cc sedangkan si Kalajengking 223 cc. Keduanya sama-sama bertipe 4 tak SOHC 2 klep berpendingin udara plus overbore alias diameter piston lebih lebar daripada stroke atau langkah piston. Dibandingkan dari daya maksimum maupun torsi maksimum, si Kalajengking menang telak dengan kapasitas mesin yang lebih besar. Skor 0-1. Selengkapnya soal perbandingan spesifikasi mesin monggo disimak pada tabel berikut..

Spesifikasi Mesin New Tiger New Scorpio
Diameter x Langkah 63,5 x 62,2 mm 70,0 x 58,0 mm
Volume Silinder 196,9 cc 223 cc
Perbandingan Kompresi 9,0 : 1 9,5 : 1
Daya Maksimum 16,7 PS/8500 rpm 18,2 PS/8000 rpm
Torsi Maksimum 1,60 kgf.m/7000 rpm 1,78 kgf.m/6500 rpm

Kedua, dari segi purna jual dan perawatan. Kita tahu, Honda Tiger sudah sejak lama meluncur dengan mesin seri GL200, namanya telah melegenda dengan beberapa kali facelift. Begitu pula Yamaha Scorpio dengan mesin 225-nya hingga kini dengan desain body baru. Dalam hal perawatan, walaupun tanpa data riil, dapat ditarik kesimpulan singkat dari populasi produk sejak awal diproduksi dan ketersediaan spare part asli maupun substitusi, tak perlu diragukan lagi Tiger yang menang. Skor 1-1.
Honda Tiger Revo
Yamaha New Scorpio Z

Sepertinya sulit juga membuat artikel 2 motor ini. Untuk Honda, penulis memang sebagai user mulai dari generasi CB, GL160, GL150 sampai GL200 alias TIger. Motor sport honda adalah legenda dunia otomotif R2 di Indonesia, bahkan honda sport classic sampai sekarang benyak digemari. Tapi sepertinya era kejayaan Honda Tiger telah berlalu, di beberapa Dealer Resmi banyak Tiger displai (ready stock) yang nongkrong di sana sampai berbulan bulan, bahkan ada yang sampai berulang tahun. Beda dengan jaman tahun 2000an awal, stock unit Tiger selalu terbatas. Begitu datang unit langsung diserbu konsumen. Apakah ini pertanda user mulai jenuh? Silahkan Anda observasi sendiri.

Berikutnya Yamaha New Scorpio Z [NSZ]. Jika Byson adalah penjelmaan RX King yang pernah berjaya pada jamannya, boleh jadi NSZ adalah RX-Z yang terlahir kembali dalam tubuh 4tak modern. Hal ini terlihat jelas pada kemunculan pertama kali Yamaha Scorpio pada tahun 2001, tampak jelas struktur rangka sampai garis body sebagai reinkarnasi dari RX-Z. Tak beda jauh dengan Tiger, NSZ juga kurang mendapat respon antusias dari user. Hal ini akan terlihat wajar karena pada era keemasan 2tak yang lebih laris dan punya nama adalah RX King, sedangkan RX-Z hanya varian pelengkap yang kurang diminati.

1 komentar: